Senin, 11 Agustus 2008

Berkah Yang Tak Pernah Putus



“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. “ (QS.Al-Araf:96)

Alangkah luas kasih sayang Allah. Alangkah besar karunia-Nya. Burung pergi di pagi hari dalam keadaan lapar. Ia kembali di kala petang dengan perut yang sudah kenyang. Tetapi burung itu tidak diam. Ia bekerja, mencari, dan tentu saja, ia bertasbih memuji Allah.

Kepada orang-orang beriman dan beramal salih, Allah juga menjanjikan begitu banyak berkah dan karunia. Allah telah berjanji untuk melimpahkan berkah dari langit dan bumi. Diantara berkah-berkah itu adalah amal-amal kesalihan yang akan menghapus keburukan. Allah berjanji akan mengganti keburukan orang yang bertaubat, beriman dan beramal salih dengan kebaikan yang berlipat ganda. Segalanya sangat mudah bagi Allah. Tinggal bagaimana, setiap kita berjuang keras mengejar karunia dan berkah Allah itu.



Berkah kesalihan yang lain adalah karunia Allah yang menjadikan orang-orang beriman itu mampu berpikir jernih dan bijak menghadapi hidup. Hidup ini memerlukan bermacam kedewasaan. Berani hidup harus berani dewasa. Hidup ini memang tidak mudah, tetapi alangkah tidak mudahnya hidup tanpa keberanian menjadi dewasa. Bahwa fase demi fase adalah kepastian. Setiap usia punya jenjangnya, situasinya, sulit dan mudahnya. Tapi keberanian menjadi dewasa adalah keniscayaan yang dengannya kita lalui segala fase itu, kita kejar cita-cita akhir kita, di puncak pengharapan akan ridha Allh SWT.

Amal shalih itu, berkahnya tidak putus bersama kematian pelakunya. Ia bisa melampaui segala batas ruang dan waktu. Melampaui segala jaman. Rosulullah SAW bersabda, ”bila seorang anak adam itu meninggal, maka terputuslah amalnya, kecuali tiga hal. Shadaqoh jariyah, atau ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shalih yang mendo’akan kedua orang tuanya. ”.

Sedekah yang terus menerus beranak pinak, atau ilmu yang bersambung pemanfaatannya, adalah sumber berkah yang tak pernah putus. Demikian juga anak-anak yang salih, yang atak pernah bosan mengharap kepada Allah, agar kedua orang tua mereka diampuni dosanya. Berkah-berkah kesalihan memang tak terbatas bentuk dan jumlah nya. Bahkan keberkahan itu bisa datang dari langit dan bumi. Lebih dari itu, berkah yang paling indah, tentu saja surga Allah yang telah dijanjikan untuk hamba-hambaNya yang melakukan amal shalih. Allah SWT berfirman, ”Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga itu, mereka mengatakan, ” Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.” (QS: Al-Baqarah:25).

Karunia-karunia itu harus dimohonkan kepada Allah. Dengan cara berusaha semaksimal mungkin agar kita menjadi orang yang shalih. Kerana berkah-berkah kesalihan itulah yang diharapkan diharapkan bisa menurunkan karunia tersebut. Bahkan, kadang apa yang kita nikmati dari karunia hidup ini boleh jadi lantaran berkah dari keshalihan orang lain. Seperti para da’i yang tak kenal henti untuk berjuang di jalan Allah. Mencegah kemungkaran dan menyerukan kepada kebaikan, atau ornag-orang tertindas yang terus berdoa, orang-orang miskin yang tetap menjaga kehormatannya, atau para orang tua kita yang setiap malam menagis kepada Allah meminta agar anak-anaknya, yang juga darah dagingnya jangan sampai menjadi sampah masyarakat. Juga orang-orang kaya yang mendermakan hartanya di jalan Allah. Alangkah bodohnya kita, bila memandang slur hidup ini sangat individual. Merasa diri segala-galanya. Sejarah sendiri membuktikan, mereka yang mendapatkan karunia dari Allah, adalah mereka yang memang telah mempersembahkan kepada Allah begitu banyak keshalihan.

Tidak ada komentar: